Bicara tentang Kashmir
memang sedikit mengenaskan ya. Konflik India - Pakistan menyebabkan wilayah
Kashmir terbelah, 1/3 dikuasai Pakistan, 2/3 milik India. Wilayah Kashmir yang
masuk India pun masih dipecah lagi. Ladakh yang mayoritas beragama Budha
mendapat status semi otonom. Hal ini bertujuan untuk mempersempit gerakan
sparatis Kashmir yang mayoritas Muslim.
Kebanyakan penduduk Ladakh
merupakan keturunan Tibet. Pengaruh kebudayaan Tibet sangat kuat di wilayah
ini. Aksara Ladakh pun sama dengan di Tibet. Pakaiannya bukan sari warna warni
seperti orang India pada umumnya. Hal ini bisa dimengerti mengingat wilayah
Ladakh memang berbatasan langsung dengan Propinsi Tibet di China.
Keindahan alam Ladakh sangat
mengagumkan dan tersohor. Budaya local pun masih kental. Keindahan monastery
atau kuil Budha di puncak2 bukit luar biasa. Tak heran bila wilayah ini
mengandalkan sector pariwisata sebagai penopang utama ekonominya.
Leh menjadi ibu kota
sekaligus kota terbesar di Ladakh. Di kota ini banyak terdapat Tibetan Refugee
Market. Pasar dimana penjualnya adalah pengungsi Tibet yang melarikan diri dari
China karena alasan politik.
Yang aku suka dari Leh
adalah keamanannya. Orang2nya pun ramah, sopan, dan jujur. Jalan kaki menyusuri
kota juga nyaman. Laksana sebuah oasis, saya bisa melepaskan diri sejenak dari tekanan
selama perjalanan keliling India yang penuh ketegangan dan kewaspadaan tinggi.
Ingin tahu sekilas wajah
kota Leh, silahkan lihat foto2 berikut ini.
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar