Rabu, 21 Januari 2015

REFUGEE


Bicara tentang Kashmir memang sedikit mengenaskan ya. Konflik India - Pakistan menyebabkan wilayah Kashmir terbelah, 1/3 dikuasai Pakistan, 2/3 milik India. Wilayah Kashmir yang masuk India pun masih dipecah lagi. Ladakh yang mayoritas beragama Budha mendapat status semi otonom. Hal ini bertujuan untuk mempersempit gerakan sparatis Kashmir yang mayoritas Muslim.

Kebanyakan penduduk Ladakh merupakan keturunan Tibet. Pengaruh kebudayaan Tibet sangat kuat di wilayah ini. Aksara Ladakh pun sama dengan di Tibet. Pakaiannya bukan sari warna warni seperti orang India pada umumnya. Hal ini bisa dimengerti mengingat wilayah Ladakh memang berbatasan langsung dengan Propinsi Tibet di China.

Keindahan alam Ladakh sangat mengagumkan dan tersohor. Budaya local pun masih kental. Keindahan monastery atau kuil Budha di puncak2 bukit luar biasa. Tak heran bila wilayah ini mengandalkan sector pariwisata sebagai penopang utama ekonominya.  

Leh menjadi ibu kota sekaligus kota terbesar di Ladakh. Di kota ini banyak terdapat Tibetan Refugee Market. Pasar dimana penjualnya adalah pengungsi Tibet yang melarikan diri dari China karena alasan politik.  

Yang aku suka dari Leh adalah keamanannya. Orang2nya pun ramah, sopan, dan jujur. Jalan kaki menyusuri kota juga nyaman. Laksana sebuah oasis, saya bisa melepaskan diri sejenak dari tekanan selama perjalanan keliling India yang penuh ketegangan dan kewaspadaan tinggi.

Ingin tahu sekilas wajah kota Leh, silahkan lihat foto2 berikut ini.



Add caption
Add caption











Add caption
Add caption














Add caption
Add caption













Add caption
Add caption













Add caption
Add caption










Add caption
Add caption











Add caption
Add caption











Add caption
Add caption











Add caption
Add caption














Add caption
Add caption











Add caption
Add caption













Tidak ada komentar:

Posting Komentar