Jumat, 09 Januari 2015

TAO-TAO


Ketika mengunjungi komplek pemakaman Toraja misalnya makam Batu Lemo, nampak bahwa jenasah dimakamkan di atas tebing batu berhiaskan patung pahat berbentuk manusia utuh bernama Tao-tao, sebagai symbol orang yang meninggal. Patung Tao-tao dibuat semirip mungkin dengan jenasah orang yang dimakamkan di tempat tersebut dan berfungsi sebagai penanda atau identitas jenasah yang ada di dalamnya.

Patung mengenakan pakaian kegemaran almarhum atau almarhumah, bertujuan untuk mempermudah transisi jiwa jenasah untuk masuk ke dalam alam roh dan meninggalkan jasadnya di dalam kubur.

Ada tiga jenis kayu sebagai bahan dasar pembuatan Tao-tao. Penggunaan kayu ini menjelaskan status social orang yang meninggal. Orang-orang dari strata social rendah menggunakan bilah bambu untuk patung Tao-taonya. Sedangkan untuk strata social menengah menggunakan kayu Randu. Kayu Nangka digunakan untuk membuat Tao-tao bagi jenasah yang berasal dari strata social tinggi.

Orang Toraja percaya bahwa semakin tinggi letak makam maka semakin dekat dengan Tuhan. Oleh sebab itu mereka banyak membangun makam di atas tebing batu.


Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Tidak ada komentar:

Posting Komentar