Kamis, 11 Desember 2014

GATE vs GATEWAY


India Gate di Delhi dan Gateway of India di Mumbai. Dulu saya mengira kedua monumen ini identik. Dibangun di 2 kota utama India, dengan bentuk yang hampir sama, mungkin pada masa pemerintahan yang sama, dengan maksud atau tujuan yang sama, atau paling tidak satu sama yang lain saling menginspirasi atau saling mempengaruhi. Ternyata tidak sepenuhnya benar walaupun tidak semuanya salah juga.


INDIA GATE

Monumen yang juga mirip dengan the Arc de Triomphe, Paris ini didedikasikan untuk mengenang 82 ribu tentara India yang gugur pada saat PD 1. India Gate dibangun pada tahun 1921, hasil rancangan Edwin Lutyens. Di dinding bangunan tertulis nama-nama tentara yang gugur tersebut. Dan di antara kedua kaki India Gate terdapat api yang terus menyala, Amar Jawan Jyoti. 


Add caption
Add caption













Add caption
Add caption













THE GATEWAY of INDIA

Monumen ini dibangun pada tahun 1911 untuk menyambut kedatangan King George V dalam kunjungannya ke India. Juga sebagai symbol kekuatan Inggris di tanah India. Bangunan yang dirancang oleh George Wittet ini sekarang menjadi icon kota Mumbai dan banyak dikunjungi wisatawan.


Add caption
Add caption













Add caption
Add caption











TAJ MAHAL


Taj Mahal merupakan musoleum yang dibangun atas perintah Kaisar Mughal Shah Jahan sebagai bukti cinta kepada sang istri Mumtaz Mahal yang meninggal sewaktu melahirkan putrinya. Pembangunan Taj Mahal menghabiskan waktu 22 tahun (1630-1653), melibatkan tenaga, arsitek, dan bahan bangunan dari seluruh penjuru dunia.

Taj Mahal disebut sebagai karya arsitektur Mughal yang terbaik, gaya yang menggabungkan unsur-unsur dari Persia, Ottoman, India, dan gaya arsitektur Islam. Keindahan yang menimbulkan kekaguman lintas batas geografi.

Taj Mahal memiliki struktur bangunan yang megah dan besar, keindahan ukiran, dan pietra dura yang menakjubkan. Pietra dura adalah teknik dekorasi dimana batu-batu berwarna dipotong dalam berbagai bentuk yang diinginkan untuk kemudian ditanam dalam potongan porselin yang membentuk berbagai motif yang menghiasi dinding, atap, maupun lantai.

Yang istimewa dari pietra dura di Taj Mahal adalah teknik presisi dan semi presisi. Bila disinari lampu senter, batu batu berwarna itu akan menyala. Sehingga kalau senter digerakkan, batu batu akan menyala bergantian seperti lampu disko.

Idealnya, kita menghabiskan waktu sehari penuh untuk menikmati Taj Mahal. Kenapa harus seharian, karena Taj Mahal akan memancarkan warna yang berbeda pada waktu fajar, siang, dan senja. Warna yang akan terus menerus berubah sepanjang hari. Bahkan saat bulan purnama, marmer Taj Mahal akan terlihat menyala.


Add caption
Add caption













Add caption
Add caption











Add caption
Add caption



Add caption
Add caption










Add caption
Add caption










Add caption
Add caption










Add caption
Add caption













ITIMAD-UD DAULAH

Dikenal sebagai Baby Taj, Itimad-ud Daulah sebenarnya adalah makam juga. Dibangun sebelum Taj Mahal dan berlangsung selama 6 tahun (1622-1628), Baby Taj diperuntukkan buat mertua kaisar Jahangir, Mirza Ghiyas Beg. Perlu diketahui bahwa Jahangir adalah ayahanda dari Shah Jahan, kaisar Mughal yang memerintahkan pembangunan Taj Mahal buat sang istri yang meninggal, Mumtaz Mahal. Sedangkan Mirza Ghiyas Beg adalah kakek dari Mumtaz Mahal.

Bentuk Baby Taj mirip dengan Taj Mahal walaupun ukurannya jauh lebih kecil. Istimewanya adalah pietra duranya lebih beragam dan lebih rumit dibandingkan Taj Mahal.


Add caption
Add caption












Add caption
Add caption












Add caption
Add caption













MUGHAL


Kenapa India? Yang pasti bukan karena pingin ketemu Shahrukh Khan atau mau lihat shooting film Mahabharata. Selain Himalaya, motivasi utama nge-trip ke India tak lain dan tak bukan karena ingin melihat warisan Kerajaan Mughal yang termasyur, menelusuri dan menghayati sejarah lewat peninggalan benteng, istana, dan masjid yang terkenal akan kemegahan dan keindahan seni rancang bangun.

Pertama kali mengenal Mughal yaitu lewat buku pelajaran sejarah waktu SMP dulu. Mata pelajaran yang menjadi kegandrungan baru saya ketika matematika sudah berhasil mencapai nilai tertinggi, tidak lagi menantang, tidak lagi menarik. Sejarah-lah yang membuat imajinasi saya melayang seolah-olah seperti memasuki lorong waktu.

Sedikit cerita, Mughal adalah kesultanan Islam yang cukup besar dan berkuasa di India (th 1526-1858) dengan pusat pemerintahannya di Delhi. Wilayah kekuasaannya pun sangat luas mulai dari Turkestan sampai teluk Bengala. Yang luar biasa, dinasti Mughal ternyata didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur, salah satu cucu dari Timur Lenk dari etnis Mongol, keturunan Jengis Khan. Tau sendiri kan gimana sejarahnya Jengis Khan dengan pasukan Mongol-nya?

Kok bisa ya kesultanan Islam berkuasa di tanah Hindu dan mampu bertahan hingga 300 tahun lebih? Kuncinya adalah system politik Sulh-E-Kul atau toleransi universal. Pemerintahannya dijalankan oleh beragam etnis dan ras mulai dari orang India asli, Turki, Persi, Afghan. Selain itu ada toleransi penuh terhadap semua agama dan keyakinan yang ada.

Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan mendapat perhatian besar dari penguasa Mughal. Shah Jahan mendirikan perguruan tinggi di Delhi. Jumlah ini semakin bertambah ketika pemerintahan dipegang oleh Aurangzeb. Beberapa karya sastra terkenal dan ilmu bidang kedokteran dihasilkan pada masa Mughal. Karya seni arsitektur yang indah dan mengagumkan bahkan masih bisa kita nikmati hingga saat ini seperti Taj Mahal.

Pada abad 18, Mughal mengalami masa2 kemunduran. Suksesi kepemimpinan di pusat yang menjadi ajang perebutan, gerakan sparatis Hindu di India tengah, Sikh di belahan utara, dan Islam di bagian timur semakin lama semakin mengancam. Sementara itu Inggris yang awalnya diijinkan oleh Jehangir menanamkan modal di India, dengan didukung oleh kekuatan bersenjata semakin kuat menguasai wilayah pantai.

Akhirnya setelah berkuasa di India selama 3 abad, dinasti Mughal runtuh di Red Fort, Delhi. Peristiwa ini terjadi ketika Inggris berhasil menggulingkan kekuasaan sultan setelah pemberontakan Sepoy yang terjadi pada tahun 1857. Bahkan, sultan terakhir, Bahadur, juga diadili di benteng ini juga. 

Beberapa peninggalan Mughal di Delhi dan Agra yang sempat saya kunjungi antara lain Red Fort, Agra Fort, Taj Mahal, Itimad-ud Daulah, Qutub Minar dan Humayun Tomb. Red Fort dan Agra Fort sudah pernah saya ceritakan pada artikel sebelumnya dengan judul World Heritage. Taj Mahal dan Itimad-ud Daulah akan saya ceritakan dalam artikel tersendiri. Sedangkan Qutub Minar dan Humayun Tomb bisa dilihat dibawah ini, cekidot…

QUTUB MINAR

Qutub Minar adalah menara batu bata tertinggi di dunia yang memiliki ketinggian 72,5 meter. Menara yang merupakan monumen Islam kuno dan ditulis dengan hiasan kaligrafi Arab. Qutub Minar mulai dibangun pada masa Qutubuddin Aibak pada tahun 1199.


Add caption
Add caption













Add caption
Add caption










Add caption
Add caption













Add caption
Add caption













Add caption
Add caption












HUMAYUN TOMB

Makam Humayun adalah makam raja Mughal ke 2 (1530-1555). Pembangunan makam ini dimulai oleh istri pertama Humayun, Bega Begum pada tahun 1569-70. Kompleks ini merupakan makam kebun pertama di India. 


Add caption
Add caption













Add caption
Add caption











Add caption
Add caption













Add caption
Add caption













Kamis, 27 November 2014

WORLD HERITAGE

India, negeri yang kaya akan peninggalan sejarah. Saat ini India memiliki 32 UNESCO World Heritage Site yang terdiri dari 25 cultural site dan 7 natural site. Selain itu masih ada 46 site ‘on a tentative list’. Dari sekian banyak heritage yang dimiliki India diantaranya adalah benteng. Saya berkesempatan mengunjungi 4 benteng yang masuk world heritage saat berada di India. Inilah dia, check it out….

MEHRANGARH FORT, Jodhpur

Built by Rao Jodha (1438-1488)
Rao Jodha memutuskan memindahkan lokasi istana kerajaannya ke Mehrangarh Fort, Jodhpur setelah ia menganggap Mandore Fort yang telah lebih 1000 tahun menjadi lokasi istana dinasti Rathore dianggap kurang terjamin kemanannya.


view of Mehrangarh fort

sudut lain Mehrangarh

Mehrangarh fort insides

Kilkila cannon


JAISALMER FORT, Jaisalmer

Built by Rawal Jaisal (selesai th 1156)
Warna keemasan benteng Jaisalmer saat terpancar sinar matahari dapat mengkamuflasekan benteng yang terletak di gurun tersebut, sehingga membantu menghindari serangan musuh. Benteng Jaisalmer adalah satu-satunya benteng yang masih dihuni pada saat ini, sehingga pengunjung dapat merasakan sensasi sesungguhnya seperti pada masa lampau. Tentunya lebih hidup, tidak sekedar peninggalan fisik belaka layaknya museum. Seperempat penduduk Jaisalmer tinggal di dalam benteng. Berbagai usaha seperti toko, hotel, dan restoran juga banyak terdapat di dalam benteng. 


Jaisalmer fort panorama

Laxminath temple

termakan usia

bisnis pariwisata



AGRA FORT, Agra

Built by Emperor Akbar (1565-1605)
Benteng Agra adalah sebuah benteng paling penting di India. Penguasa Mughal terkenal seperti Babur, Humayun, Akbar, Jehangir, Shah Jahan dan Aurangzeb tinggal di sini, dan memerintah negara dari sini. Pada masa itu, di dalam benteng ini juga tersimpan kekayaan negara.


salah satu gate

balkon

decorations on the ceiling

Jahangir palace


RED FORT, DELHI

Built by Shah Jahan (1648)
Benteng Merah adalah sebuah komplek benteng abad 17 yang dibangun di kota berdinding Delhi Lama (di Delhi masa kini) yang berfungsi juga sebagai kediaman para Kaisar Mughal seperti halnya Agra Fort.


national flag

Delhi gate

Diwan-i-Aam

Bazar