Kamis, 15 Januari 2015

MENJUAL KEMISKINAN


Siapa yang tidak kenal Mumbai (Bombay)? Kota terbesar di India dan urutan 8 dunia ini menjadi pusat perdagangan dan hiburan India. Industry perfilman Bollywood, juga terletak di kota ini. Walaupun statusnya sebagai salah satu metropolitan terbesar dunia, jangan bayangkan kota ini berwajah modern layaknya metropolis lainnya. Dibandingkan Jakarta pun sepertinya tidak lebih baik.
Tetapi bukan ke-modern-an yang menjadi daya tarik Mumbai. Selain Bollywood, yang dijual Mumbai untuk menarik wisatawan asing justru sisi ‘gelap’nya, ‘miskin’nya. Kreatif (atau tega, red) juga nih pemda-nya. Ada beberapa tempat yang menurut saya menarik dan juga menjadi buruan kebanyakan wisatawan asing lainnya, cekidot…
Dharavi, perkampungan kumuh, padat, dan terbesar di Asia yang dihuni sekitar 1 juta orang ini terkenal memiliki kriminalitas tinggi dan lingkungan yang sangat buruk. Yang pernah nonton film Slumdog Millionaire yang mengambil setting Dharavi, begitulah keadaannya. UNDP menyebut satu toilet di Dharavi digunakan hingga 1440 orang, sehingga banyak fenomena toilet terbang, yaitu tinja manusia ditampung dalam plastic dan dibuang dengan cara dilempar ke atas. Jangan sekali-kali kalian datang sendirian apalagi foto2 disana kalau ga pingin kena rampok (ini peringatan serius,red). Untungnya banyak paket wisata yang menawarkan ‘blusukan’ di sana.
Dhobi Ghat, pusat usaha binatu tradisional terbesar di dunia. Dibangun sejak jaman colonial Inggris, Dhobi Ghat merupakan pusat mencuci di luar ruangan, dengan masih menggunakan tangan dan dijemur langsung di bawah sinar matahari. Nampak jemuran berkibar dimana-mana, haha. Tempat ini tercatat dalam Guinness World Record untuk ‘masyarakat terbanyak yang mencuci pakaian dengan tangan secara bersamaan di satu lokasi, dengan 496 orang yang mencuci’.
Dabbawala, penghantar rantangan ala Mumbai. Saat jam istirahat makan siang, para dabbawala mengantar rantang berisi makanan rumahan untuk pekerja kantor atau anak sekolah yang menjadi pelanggannya. Bisnis ini melibatkan 5000 pengirim dengan 200.000 rantang makanan setiap harinya. Tempat yang ideal untuk mengamati aktivitas para dabbawala adalah stasiun Churchgate, karena stasiun ini menjadi tempat strategis untuk mengumpulkan rantang sebelum disistribusikan.
Jauh2 datang ke Mumbai hanya untuk melihat yang beginian, di Jakarta mah banyak, haha….


Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Tidak ada komentar:

Posting Komentar