Siapa yang tidak
kenal Mumbai (Bombay)? Kota terbesar di India dan urutan 8 dunia ini menjadi
pusat perdagangan dan hiburan India. Industry perfilman Bollywood, juga
terletak di kota ini. Walaupun statusnya sebagai salah satu metropolitan
terbesar dunia, jangan bayangkan kota ini berwajah modern layaknya metropolis
lainnya. Dibandingkan Jakarta pun sepertinya tidak lebih baik.
Tetapi
bukan ke-modern-an yang menjadi daya tarik Mumbai. Selain Bollywood, yang
dijual Mumbai untuk menarik wisatawan asing justru sisi ‘gelap’nya,
‘miskin’nya. Kreatif (atau tega, red) juga nih pemda-nya. Ada beberapa tempat
yang menurut saya menarik dan juga menjadi buruan kebanyakan wisatawan asing
lainnya, cekidot…
Dharavi,
perkampungan kumuh, padat, dan terbesar di Asia yang dihuni sekitar 1 juta
orang ini terkenal memiliki kriminalitas tinggi dan lingkungan yang sangat
buruk. Yang pernah nonton film Slumdog Millionaire yang mengambil setting
Dharavi, begitulah keadaannya. UNDP menyebut satu toilet di Dharavi digunakan
hingga 1440 orang, sehingga banyak fenomena toilet terbang, yaitu tinja manusia
ditampung dalam plastic dan dibuang dengan cara dilempar ke atas. Jangan
sekali-kali kalian datang sendirian apalagi foto2 disana kalau ga pingin kena
rampok (ini peringatan serius,red). Untungnya banyak paket wisata yang
menawarkan ‘blusukan’ di sana.
Dhobi
Ghat, pusat usaha binatu tradisional terbesar di dunia. Dibangun sejak jaman
colonial Inggris, Dhobi Ghat merupakan pusat mencuci di luar ruangan, dengan
masih menggunakan tangan dan dijemur langsung di bawah sinar matahari. Nampak
jemuran berkibar dimana-mana, haha. Tempat ini tercatat dalam Guinness World
Record untuk ‘masyarakat terbanyak yang mencuci pakaian dengan tangan secara
bersamaan di satu lokasi, dengan 496 orang yang mencuci’.
Dabbawala,
penghantar rantangan ala Mumbai. Saat jam istirahat makan siang, para dabbawala
mengantar rantang berisi makanan rumahan untuk pekerja kantor atau anak sekolah
yang menjadi pelanggannya. Bisnis ini melibatkan 5000 pengirim dengan 200.000
rantang makanan setiap harinya. Tempat yang ideal untuk mengamati aktivitas
para dabbawala adalah stasiun Churchgate, karena stasiun ini menjadi tempat
strategis untuk mengumpulkan rantang sebelum disistribusikan.
Jauh2
datang ke Mumbai hanya untuk melihat yang beginian, di Jakarta mah banyak,
haha….Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar