Agenda wisata tahunan Toraja ‘Lovely December
2014’ kali ini sedikit istimewa karena ada upacara Rambu Solo’ dari ibunda
Bupati Toraja Theofilus Allorerung. Beliau adalah Dina Lona Londongalo atau
Puang Nenek Chali. Itulah alasan utama kunjungan kedua saya di Tana Toraja
selama 4 hari dari tanggal 25-28 Desember 2014.
Sedikit cerita tentang Rambu Solo’ yang saya
cuplikan dari Wikipedia. Rambu Solo’ adalah kata dalam bahasa Toraja yang secara harafiah berarti
asap yang arahnya ke bawah. Asap yang arahnya ke bawah artinya ritual-ritual
persembahan (asap) untuk orang mati yang dilaksanakan sesudah pukul 12 ketika
matahari mulai bergerak menurun. Rambu solo’ sering juga disebut Aluk Rampe Matampu’, ritual-ritual
di sebelah barat, sebab sesudah pukul 12 matahari berada di sebelah barat. Oleh karena itu ritual-ritual
persembahan dilaksanakan di sebelah barat Tongkonan, rumah adat Toraja.
Tidak ada undangan khusus bagi
orang-orang yang akan menghadiri ritual ini. Setiap
masyarakat Toraja menyadari bahwa mereka terhisab dalam persekutuan masyarakat
Toraja dan nilai-nilainya hanya dapat dihayati secara benar dan eksistensial
oleh orang Toraja.
Berikut gambar2 yang
berhasil saya abadikan selama acara Rambu Solo’ kemarin.
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
|
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar