Kamis, 11 Desember 2014

TAJ MAHAL


Taj Mahal merupakan musoleum yang dibangun atas perintah Kaisar Mughal Shah Jahan sebagai bukti cinta kepada sang istri Mumtaz Mahal yang meninggal sewaktu melahirkan putrinya. Pembangunan Taj Mahal menghabiskan waktu 22 tahun (1630-1653), melibatkan tenaga, arsitek, dan bahan bangunan dari seluruh penjuru dunia.

Taj Mahal disebut sebagai karya arsitektur Mughal yang terbaik, gaya yang menggabungkan unsur-unsur dari Persia, Ottoman, India, dan gaya arsitektur Islam. Keindahan yang menimbulkan kekaguman lintas batas geografi.

Taj Mahal memiliki struktur bangunan yang megah dan besar, keindahan ukiran, dan pietra dura yang menakjubkan. Pietra dura adalah teknik dekorasi dimana batu-batu berwarna dipotong dalam berbagai bentuk yang diinginkan untuk kemudian ditanam dalam potongan porselin yang membentuk berbagai motif yang menghiasi dinding, atap, maupun lantai.

Yang istimewa dari pietra dura di Taj Mahal adalah teknik presisi dan semi presisi. Bila disinari lampu senter, batu batu berwarna itu akan menyala. Sehingga kalau senter digerakkan, batu batu akan menyala bergantian seperti lampu disko.

Idealnya, kita menghabiskan waktu sehari penuh untuk menikmati Taj Mahal. Kenapa harus seharian, karena Taj Mahal akan memancarkan warna yang berbeda pada waktu fajar, siang, dan senja. Warna yang akan terus menerus berubah sepanjang hari. Bahkan saat bulan purnama, marmer Taj Mahal akan terlihat menyala.


Add caption
Add caption













Add caption
Add caption











Add caption
Add caption



Add caption
Add caption










Add caption
Add caption










Add caption
Add caption










Add caption
Add caption













ITIMAD-UD DAULAH

Dikenal sebagai Baby Taj, Itimad-ud Daulah sebenarnya adalah makam juga. Dibangun sebelum Taj Mahal dan berlangsung selama 6 tahun (1622-1628), Baby Taj diperuntukkan buat mertua kaisar Jahangir, Mirza Ghiyas Beg. Perlu diketahui bahwa Jahangir adalah ayahanda dari Shah Jahan, kaisar Mughal yang memerintahkan pembangunan Taj Mahal buat sang istri yang meninggal, Mumtaz Mahal. Sedangkan Mirza Ghiyas Beg adalah kakek dari Mumtaz Mahal.

Bentuk Baby Taj mirip dengan Taj Mahal walaupun ukurannya jauh lebih kecil. Istimewanya adalah pietra duranya lebih beragam dan lebih rumit dibandingkan Taj Mahal.


Add caption
Add caption












Add caption
Add caption












Add caption
Add caption













Tidak ada komentar:

Posting Komentar